Selasa, 29 Januari 2013

Makalah “PENGARUH BUDAYA TERHADAP ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA"


Kata Pengantar
Assalamualaikum WR WB
Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam yang dengan rahmat dan rizki-Nya kita dapat senantiasa melaksanakan dan menyelesaikan segala kewajiban sebagai mahasiswa. Shalawat serta salam tak lupa kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta para sahabat-sahabatnya yang senantiasa memperjuangkan.
Sebelumnya saya berterima kasih kepada bapak Heri Suprapto sebagai Dosen Ilmu Kebudayaan Dasar, Ibu Ira (akuntansi) sebagai Dosen wali kami, bapak/ibu dosen yang telah memberikan banyak pengetahuan di Perguruan Tinggi ini yang telah atau belum saya ketahui selama ini, kepada blogger yang memudahkan saya untuk mendapatkan informasi-informasi, terima kasih kepada kedua Orang Tua saya yang selalu memberikan support,dan terakhir kepada teman-teman saya terutama teman-teman kelas 1EA01 tercinta.
Walaupun dengan segala keterbatasan ilmu dan kemampuan yang saya miliki, saya akan menujukan artikel tentang “Pengaruh budaya terhadap motivasi kerja”. Dan saya berharap adanya kekurangan atau kesalahan mohon dimaafkan karena saya masih dalam prosedur pembelajaran.
Latar belakang
Dunia kerja merupakan dunia yang kejam. ada berbagai target yang harus kita capai, apabila dalam waktu tertentu target tersebut tidak tercapai tentunya instansi dimana kita bernaung tidak akan segan-segan untk memberhentika kita. Hal ini embuat para pekerja dengan sekuat tenaga, tanpa memperdulikan apapun, bekerja keras untuk memenuhi target tersebut. Dan terciptalah zombie-zombie work-holic, yang mana dalam pikirannya hanya ada kata kerja, kerja dan kerja. Target yang tercapai berkat jam kerja yang gila-gilan akan menghasilkan sebuah target baru, tuntutan baru yang jauh lebih gila-gilaan. Hal ini tentu saja akan menimbulkan stress. Sebagai manusia yang sarat akan berbagai macam keterbatasan, kita dituntut untuk menyeimbangkan gaya hidup. Bekerja memang suatu keharusan, terutama untuk lelaki bertanggung-jawab akan keluarganya, tetapi bekerja secara gila-gilaan adalah pilihan. Pilihan untuk menghancurkan diri kita sendiri. Cara menyeimbangkan diri yang paling baik adalah dengan berefreshing. Refreshing bukan melulu tentang perjalanan indah nan mewah, bukan juga petualangan alam terbuka yang menghabiskan waktu berhari-hari lamanya, cukup dengan istirahatkan badan dan pikiran anda. Memotivasi diri sendiri bahwa hal ini memang perlu dilakukan, untuk masa depan diri dan keluarga anda. Me-re-activated semangat yang selama ini semakin terkikis oleh rutinitas dunia kerja yang tak kenal lelah. Kata Kata Motivasi adalah cara terampuh untuk mengisi ulang kantung-kantung semangat pekerja. Dan berikut ini adalah beberapa Kata Kata Motivasi Kerja yang berisi kata-kata penyemangat untuk anda para pekerja yang sudah merasa sangat lelah dan jenuh dengan pekerjaan.
A. RUMUSAN MASALAH
Adapun masalah yang akan dibahas antara lain dalam rumusan berikut:
- Tujuan penelitian besarnya pengaruh Budaya
- Pengaruh motivasi kerja dan Budaya Organisasi
- Faktor-Faktor motivasi kerja
- Pengaruh Budaya terhadap Organisasi
Pengantar
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin,metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
 Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
 James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
 Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
 Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
1. Tujuan penelitian Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi Kerja
Tujuan dari penelitian ini untuk memenemukan bagaimana besarnya karyawan khususnya karyawan dibagian produksi. Unit analisis contohnya adalah
karyawan produksi pada subsektor industri pengolahan kayu di Jawa Timur.
Secara positif perilaku seseorang akan berpengaruh terhadap kinerjanya,
disamping itu peneliti menguji hipotesis bahwa motivasi berpengaruh kepada
kepuasan kerja dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja. Hasilnya
bahwa secara langsung motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja sebesar
1.462 dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja sebesar 0.387, kepuasan kerja
berpengaruh terhadap kinerja sebesar 0,003 dan budaya organisasi berpengaruh
terhadap kinerja sebesar 0.506, budaya organisasi berpengaruh terhadap motivasi
sebesar 0.680 dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja
sebesar 1.183. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti berikutnya,
sebagai bahan penelitian pada bidang ilmu pengetahuan perilaku organisasi atau
ilmu pengetahuan yang sejenisnya.
2. Pengaruh Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi
Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting dalam suatu perusahaan karena sumber daya manusia memiliki peranan sebagai subyek pelaksanaan kebijakan dan kegiatan operasional sebuah perusahaan. Sehingga setiap organisasi haruslah memperhatikan dan memberdayakan sumber daya manusia yang dimilikinya dengan baik agar organisasi dapat berkembang. Dalam rangka memberdayakan karyawan yang ada maka perusahaan harus mampu memotivasi karyawannya, penerapan kepemimpinan dan budaya organisasi yang tepat, sehingga akan meningkatkatkan kinerja karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Indonesia Steel Tube Works (ISTW) Semarang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Sedangkan teknik yang digunakan untuk pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan mengajukan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dan responden. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Indonesia Steel
Tube Works (ISTW) Semarang yang berjumlah 140 orang. Besarnya sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 103 orang. Teknik pengambilan sampel secara convenience sampling atau sampel yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan. Alat uji dalam penelitian ini menggunakan pengujian validitas menggunakan Pearson Correlation, pengujian reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha dan pengujian hipotesis menggunakan regresi linear berganda. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa: (1) motivasi kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan, semakin tinggi motivasi kerja karyawan akan meningkatkan kinerja karyawan. (2) kepemimpinan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan, semakin baik kepemimpinan yang terjadi dalam organisasi akan meningkatkan kinerja karyawan. (3) budaya organisasi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan, semakin baik budaya organisasi akan meningkatkan kinerja karyawan.
3. Faktor-Faktor Motivasi Kerja
Pembinaan motivasi kerja, sehingga pegawai tersebut berkemampuan untuk
m e1aksanakan pekerjaannya dengan penuh tanggung j awab. Tanggung j awab adalah kewajiban bawahan untuk melakukan tugas sebaik mungkin yang diberikan oleh atasannya dan inti dan tanggung jawab adalah kewajiban (Malayu S.P. Hasibuan 1985; 182-1 85). Adapun faktor pokok yang berpengaruh terhadap motivasi kerja adalah kebutuhan yang dapat dikelompokkan atas lima tingkatan sebagai berikut:
1. Physiological Needs (Kebutuhan Fisik)
Kebutuhan fisik (Physiological Needs) yaitu kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Yang termasuk kedalam kebutuhan ini adalah kebutuhan makan, minum, udara dan sebagainya. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan ini merupakan salah satu kelakuan yang paling nyata.
2. Security or Safety Needs (kebutuhan keselamatan)
Kebutuhan tingkat kedua menurut Maslow adalah kebutuhan keselamatan. Kebutuhan ini mengarah kepada dua bentuk yakni :
- Kebutuhan akan keamanan jiwa, yang bagi pemimpin organisasi terutama berarti keamanan jiwa ditempat pekerjaan pada waktu jam kerja. Dalam arti luas tentunya setiap manusia membutuhkan keamanan jiwanya dimanapun ia berada.
- Kebutuhan keamanan harta ditempat pekerjaan pada waktu jam-jam kerja. Pentingnya pemuasan kebutuhan-kebutuhan ini jelas terlihat pada organisasi modern tempat pimpinan organisasi selalu mengutamakan keamanan dengan alat-alat yang digunakan. Bentuk lain dan pemuasan kebutuhan ini adalah dengan memberikan perlindungan asuransi kepada para karyawannya.
3. Affiliation or accplance needs (kebutuhan sosial)
Karena manusia adalah mahluk sosial, sudah jelas ia mempunyai kebutuhan-kebutulan sosial yang terdiri dan empat golongan, yaitu:
- Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dilingkungan ia hidup dan bekerja (sense of belonging)
- Kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap manusia merasa dirinya penting (sense of importance). Serendah-rendalmya pendidikan atau kedudukan seseorang ia tetap merasa dirinya penting. Karena itu dalam proses penggerakan bawahan pimpinan harus dapat melakukan tindakan yang menimbulkan kesan bahwa tenaga mereka diperlukan dalam proses pencapaian tujuan perusahaan.
- Kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal (sense of achievement). Tidak ada satu orangpun yang tidak senang maju dan tidak satu orangpun yang senang dengan kegagalan. Kemajuan haik dalam bidang karir, harta, jabaran dan sebagainya.
- Kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of participation), anggota organisasi akan merasa senang bila ia diikutsertakan dalam berbagai organisasi, dalam arti diberi kesempatan untuk memberikan saran-saran atau pendapat-pendapat kepada pimpinan mereka.
4. Esteem or status needs (kebutuhan akan penghargaan prestise)
Idealnya prestise timbul karena adanya prestasi, tetapi tidak selamanya demikian. Akan tetapi perlu juga diperhatikan oleh pimpinan bahwa semakin tinggi kedudukan seseorang dalam masyarakat atau posisi seseorang dalam organisasi, semakin tinggi pula prestisenya. Prestjse dan status dimanifestasikan oleh banyak hal yang digunakan sebagai simbol status itu.
Misalnya dengan kursi bertangan, memakai dasi untuk membedakan seseorang kepala dengan anak buahnya
5. Self Actualization (aktualisasi diri)
Kebutuhan terakhir menurut Maslow adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Keinginan ini merupakan realisasi lengkap potensi seseorang secara penuh. Keinginan seseorang untuk mencapai kebutuhan sepenuhya dapat berbeda sani dengan lainnya. Pemenuhan kebutuhan dapat dilakukan oleh para pimpinan perusahaan dengan menyelenggara pendidikan dan latihan. Kebutuhan aktualisasi berbeda dengan kebutuhan lainnya dalam dua hal :
- Kebutuhan aktualisasi diri tidak dapat dipenuhi dan luas pemenuhannya berdasarkan usaha individu itu sendiri
- Aktualisasi diri berhubungan dengan pertumbuhan seorang individu. Kebutuhan ini berlangsung terus terutama sejalan dengan meningkatnya jenjang karir seorang individu
Berdasarkan pandangan di atas, maka motivasi kerja akan terwujudkan terdapat keterpaduan dan kerja sama yang baik antara pimpinan dengan bawahan. Keserasian dan keharmonisan tersebut harus dipertahankan mengingat hal itu membawa pengaruh pisikologis secara langsung terhadap bawahan dalarn arti bahwa apabila hubungan itu senantiasa terjalin dengan baik maka karyawan akan memiliki semangat kerja. Searah dengan pandangan tersebut, Iwan Setiadi (1988:69) mengatakan hahwa motivasi kerja merupakan kunci keberhasilan dalam suatu dalam suatu organisasi karena efektif dan optimalnya kegiatan - kegiatan yang dilakukan akan ditentukan oleh ada atau tidak adanya motivasi kerja untuk rnewujudkanya. Inti motivasi kerja adalah adanya pendorongan semangat kerja dan penjurusan aktivitas karyawan agar mampu mewujudkan maksud yang dikehendaki oleh badan usaha.
Pentingnya motivasi kerja dalam menunjang kinerja karyawan dalam Badan usaha adalah bagaiamana kemampuan pemimpin dalam
mempertahankan dan menjamin motivasi kerja rnelalui pemenuhan kebutuhan karyawan secara individual. Hal ini dipahami karena setiap orang kebutuhan hidup yang mendorongnya untuk mengembangkan inisiatif atau kreativitasnya.
Hani Handoko (1989 : 143) mengemukakan bahwa keinginan seseorang untuk memenuhi kebutuhanya dapat menjadi motivasi kuat yang menjurus kepada kelompok karena kebutuhan sosial, penghargaan dan aktivitasnya sampai pada tingkat tertentu.
Selanjutnya Pariata Westra (1996 : 57) menyarankan beberapa hal kepada pimpinan dalam kaitannya dengan upaya membangun motivasi kerja sebagai berikut:
1. Hendaknya di insyapi bahwa setiap karyawan mempunyai hasrat tertentu antara lain pekerjaan tetap dengan penghasilan layak, mendapat kesempatan dalam pengembangan karir, ingin diakui dan dihargai.
2. Kekuasaan dan ancaman adalah alat yang bersifat sementara dalam memotivasi dan rnenggerakkan karyawan.
3. Pujian dan pengakuan adalah ransangan yang paling efektif memotivasi karyawan.
4. Contoh teladan yang baik dan dijalankan sendiri oleh pimpinan akan bernilai positif bagi bawahan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan motivasi kerja adalah serangkain proses yang dilakukan oleh seorang pimpinan dalam memberikan dorongan semangat kerja terhadap bawahan agar mereka mau bekerja dengan prilaku ikhlas demi tercapainya tujuan perusahaan pimpinan dalam memberikan dorongan semangat kerja bawahan agar mereka mau bekerja dengan prilaku ikhlas demi tercapainya tujuan perusahaan.
4. Pengaruh Budaya Terhadap Organisasi
Pemahaman tentang budaya organisasi sesungguhnya tidak lepas dari konsep dasar tentang budaya itu sendiri, yang merupakan salah satu terminologi yang banyak digunakan dalam bidang antropologi. Dewasa ini, dalam pandangan antropologi sendiri, konsep budaya ternyata telah mengalami pergeseran makna.Sebagaimana dinyatakan oleh C.A. Van Peursen (1984) bahwa dulu orang berpendapat budaya meliputi segala manifestasi dari kehidupan manusia yang berbudi luhur dan yang bersifat rohani, seperti : agama, kesenian, filsafat, ilmu pengetahuan, tata negara dan sebagainya. Tetapi pendapat tersebut sudah sejak lama disingkirkan. Dewasa ini budaya diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang dan setiap kelompok orang-orang. Kini budaya dipandang sebagai sesuatu yang lebih dinamis, bukan sesuatu yang kaku dan statis. Budaya tidak tidak diartikan sebagai sebuah kata benda, kini lebih dimaknai sebagai sebuah kata kerja yang dihubungkan dengan kegiatan manusia. Kualitas pendidikan di Indonesia mengalami pasang surut. Perkembangan kualitas pendidikan di Indonesia masih dikategorikan rendah baik di tingkat dunia maupun di tingkat Asia Tenggara. Meskipun telah dilakukan upaya, baik oleh pemerintah pusat maupun oleh pihak swasta untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah diantaranya : 1) perubahan sistem pendidikan yang berkali-kali, baik mengenai substansi materi maupun organisasi pendidikan; 2) peningkatan kualitas pendidik/SDM melalui diklat; 3) pengadaan materi dan media pembelajaran; 4) perbaikan sarana prasarana pembelajaran, dan 5) upaya peningkatan manajemen sekolah.
KESIMPULAN
Dari uraian diatas yang telah dipaparkan bahwa organisasi adalah tempat atau wadah dimana seorang pekerja yang mempunyai jabatannya masing-masing, dan yang dapat memotivasi pekerja dalam bekerja adalah keadilan gaji, kekuasaan dan ancaman, pujian dan pengakuan, dan memberikan contoh tauladan.
PENUTUP Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Karena saya masih dalam koridor pembelajaran. Terimakasih, Wassalamu’alaikum WR WB

Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2200957-faktor-faktor-motivasi-kerja/#ixzz2JFmLYd87
http://www.beritaremaja.com/2013/01/kata-kata-motivasi-kerja-terbaru-2013.html#ixzz2JFcnxCIh

Senin, 28 Januari 2013

Harapan Karyawan di Tahun Depan


Jikalau kita berkata pasti selalu ada harapan di tahun depan maka pastilah tiap-tiap kita ingin sekali memperoleh segala sesuatu apapun yang kita mau. Harapan setiap orang pasti berbeda-beda sebab tiap-tiap orang mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda pula. Harapan adalah segala sesuatu yang diinginkan dan diimpikan oleh manusia baik yang dibutuhkan di masa depan, masa sekarang ataupun saat ini juga.

Kalau kita melihat di dunia pekerjaan saat ini pastilah setiap karyawan yang ada di dalam suatu perusahaan ingin juga mengharapkan sesuatu di masa yang akan datang atau di tahun depan. Memang saat ini banyak sekali perusahaan-perusahaan yang sudah meng-outsourchingkan karyawannya dan banyak sekali karyawan-karyawan di suatu perusahaan yang memilik status kontrak ataupun kompensasi dan benefit yang tidak sesuai dengan apa yang mereka terima ataupun banyak hal lain yang sering menjadi pemicu karyawan tersebut patah semangat ataupun bisa juga kehilangan harapan di perusahaan tersebut dikarenakan mereka sudah melihat bahwa sudah tidak ada harapan untuk statusnya diangkat menjadi karyawan tetap ataupun kompensasi dan benefitnya dinaikkan sesuai dengan lamanya mereka bekerja.

Seperti yang kita ketahui kalau hal ini terjadi pastilah akan menyebabkan mereka mencari harapan-harapan lain di luar perusahaan mereka dan biasanya mereka akan menunggu sampai akhir tahun.Namun sebelum akhir tahun maka mereka sudah mulai mencari dan mulai untuk memasukkan surat lamaran ke perusahaan-perusahaan di tempat lain. Kita harus mengerti bahwa ketika mereka mulai memasukkan surat lamaran ke perusahaan lain maka mereka sesungguhnya memiliki suatu harapan di tahun depan supaya kehidupan ekonomi mereka naik dan status karyawan mereka naik menjadi karyawan tetap. Hanya ada 2 hal saja yang mereka butuhkan di tahun depan yaitu status karyawan yang jelas yaitu karyawan tetap serta kompensasi dan benefit yang sesuai dengan posisi serta pekerjaan mereka.

Inilah harapan seorang karyawan yang sesungguhnya yang paling dasar yang mereka harapkan sebab jikalau 2 hal ini sudah diberikan oleh perusahaan maka semangat kerja dan motivasi kerja mereka akan bertambah bahkan mereka akan menjadi maju dan memiliki kreatifitas memiliki ide-ide yang cemerlang yang akhirnya dapat membuat perusahaannya menjadi lebih maju dan berkembang. Oleh sebab itu ketika suatu harapan yang diinginkan terwujud maka harapan itulah yang membawa kita naik untuk mencapai harapan-harapan itu. Selama masih ada hari esok tetaplah terus berharap sampai akhirnya sesuatu harapan datang di ke dalam hidupmu. Tetap semangat dan jangan pantang menyerah karena masih ada harapan.

http://management.co.id/journal/index/category/human_resources/403/330

Peranan Komunikasi dan Motivasi Pimpinan Terhadap Kinerja Bawahan


KOMUNIKASI ada di mana-mana baik di rumah, di kampus, di mesjid, di kantor dan sebagainya. Komunikasi memiliki hubungan yang erat sekali dengan kepemimpinan. Bahkan dapat dikatakan bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi. Apalagi syarat seorang pemimpin selain ia harus berilmu, berwawasan ke depan, ikhlas, tekun, berani, jujur, sehat jasmani dan rohani, ia juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.
Dalam sebuah organisasi setiap orang yang terlibat di dalamnya ketika melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, baik selaku pimpinan maupun para staf , agar semua pekerjaan dapat terlaksana dengan lancar dan harmonis untuk mencapai tujuan bersama yang disepakati dan ditetapkan, maka unsur kerjasama harus senantiasa tercipta dengan baik. Dengan terjadinya proses kerjasama maka unsur komunikasi pun dengan sendirinya akan tercipta.,karena apa pun bentuk instruksi, informasi dari pimpinan , masukan, laporan dari bawahan ke pimpinan, antara sesama bawahan senantiasa dilakukan melalui proses komunikasi.. Menurut A.W. Widjaya dan Arsyik Hawab (1987:47) semua aktivitas kebanyakan dicakup dalam komunikasi, di mana komunikasi merupakan dasar bagi tindakan dan kerja sama .
Bersesuaian dengan pendapat di atas menurut pendapat Effendy (2000:13) komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan. Adapun menurut Handoko (2002:30) komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain . Sejalan dengan itu, . Robbins (2002:310) mengemukakan bahwa tidak ada kelompok yang dapat eksis tanpa komunikasi : pentransferan makna di antara anggota-anggotanya. Hanya lewat pentransferan makna dari satu orang ke orang lain informasi dan gagasan dapat dihantarkan. Komunikasi tidak sekedar menanamkan makna tetapi juga harus dipahami .
Selanjutnya Permata Wulandari (2007) mengatakan bahwa peran pimpinan dalam peningkatan komunikasi pada sebauah organisasi membutuhkan tiga hal : pertama, semua pemain harus memiliki kemampuan yang tepat dan mengerti komunikasi yang baik. Komunikasi bukanlah proses yang indah dan banyak orang membutuhkan pengertian yang mendalam mengenai issue komunikasi. Kedua, komunikasi organisasi yang efektif membutuhkan iklim atau budaya yang mendukung komunikasi yang efektif. Lebih spesifik iklim ini akan membutuhkan kejujuran, keterbukaan, praktik komunikasi yang baik dan tanggung jawab untuk membuat komunikasi lebih efektif. Ketiga, komunikasi yang efektif membutuhkan perhatian. Hal ini bukanlah sesuatu yang langsung terjadi tetapi dikembangkan sebagai hasil usaha staf dan jajaran manajemen . Oleh karena itu menurut Atep Adya Barata ( 2003:54).pimpinan dan para staf administrasi harus tahu betul tentang konsep komunikasi itu sendiri agar nantinya di dalam menjalankan aktivitas organisasinya dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan yang diharapkan .Secara umum komunikasi dapat disebut sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan atau berita (informasi) antara dua orang atau lebih dengan cara yang efektif, sehingga pesan dimaksud dapat dipahami.
Untuk mencapai tujuan diperlukan visi dan misi agar proses pelaksanaan kegiatan betul-betul mencapai sasaran.. Guna mencapai visi dan misi tersebut haruslah ada keseimbangan antara manajer dan bawahan. Keseimbangan dalam melaksanaan suatu proses tidak akan dapat berjalan dengan lancar bilamana terjadi gap/kesenjangan atau ada jarak antara level jabatan. Hubungan antara pimpinan dan bawahan harus tetap terjalin baik apalagi dalam suatu wadah atau satu instansi agar situasi lingkungan kerja akan merasa kondusif. Keberadaan situasi yang kondusif dapat menimbulkan semangat kerja.
Motivasi Kerja
Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti bergerak atau menggerakkan. Motivasi diartikan juga sebagai suatu kekuatan sumber daya yang menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia. Motivasi sebagai upaya yang dapat memberikan dorongan kepada seseorang untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki, sedangkan motif sebagai daya gerak seseorang untuk berbuat. Karena perilaku seseorang cenderung berorientasi pada tujuan dan didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam konteks pekerjaan, motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam mendorong seorang karyawan untuk bekerja. Motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi (Stephen P. Robbins, 2001). Ada tiga elemen kunci dalam motivasi yaitu upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan. Upaya merupakan ukuran intensitas. Bila seseorang termotivasi maka ia akan berupaya sekuat tenaga untuk mencapai tujuan, namun belum tentu upaya yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan intensitas dan kualitas dari upaya tersebut serta difokuskan pada tujuan organisasi. Kebutuhan adalah kondisi internal yang menimbulkan dorongan, dimana kebutuhan yang tidak terpuaskan akan menimbulkan tegangan yang merangsang dorongan dari dalam diri individu. Dorongan ini menimbulkan perilaku pencarian untuk menemukan tujuan, tertentu. Apabila ternyata terjadi pemenuhan kebutuhan, maka akan terjadi pengurangan tegangan. Pada dasarnya, karyawan yang termotivasi berada dalam kondisi tegang dan berupaya mengurangi ketegangan dengan mengeluarkan upaya.
Pada umumnya kinerja yang tinggi dihubungkan dengan motivasi yang tinggi. Sebaliknya, motivasi yang rendah dihubungkan dengan kinerja yang rendah. Kinerja seseorang kadang-kadang tidak berhubungan dengan kompetensi yang dimiliki, karena terdapat faktor diri dan lingkungan kerja yang mempengaruhi kinerja.
Peranan Motivasi kerja
Suatu organisasi merupakan bentuk formal dan merupakan wadah di mana sistem kerja sama dilakukan dalam melaksanakan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang diharapkan. Secara umum tujuan dan sasaran yang diharapkan dapat dicapai dengan pertumbuhan dan terjaminnya kelangsungan hidup dari organisasi itu sendiri. Agar tujuan organisasi dapat terwujud maka pimpinan harus memberikan perhatian yang serius terhadap pegawai, serta menciptakan suatu kondisi kerja yang dapat meningkatkan semangat kerja mereka. Hal ini dapat dilakukan antara lain memberikan motivasi yang tepat. Menurut Berelson dan A.Stainer dalam Organisasi dan Motivasi (1996:95) Motivasi merupakan keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan atau gerakan mengarah atau menyalurkan perilaku kearah mencapai kebutuhan yang memberikan keputusan atau mengurangi ketidakseimbangan. Orang mau bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan (fisik dan mental) baik itu kebutuhan yang disadari maupun kebutuhan yang tidak disadari. Kebutuhan setiap orang adalah sama misalnya setiap orang butuh makan dan minum, tetapi keinginan dari setiap orang itu tidak sama, karena dipengaruhi oleh selera, kebiasaan dan lingkungannya. Misalnya seseorang senang minum yang panas. Begitu juga di lingkungan kerja,pimpinan juga sulit untuk mengetahui kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) yang diperlukan bawahan dari hasil pekerjaannya. Oleh sebab itu, seorang pimpinan selalu berupaya mencari cara yang tepat untuk memberikan motivasi kepada pegawainya.
Motivasi apakah seorang pemimpin untuk membangkitkan semangat kerja? Apakah dengan kata-kata yang tegas untuk menjalan aturan, apakah dengan penampilannya yang rapih, apakah dengan kecerdasannya! Yang penulis rasakan bukan hanya seperti itu. Selain daripada itu, ada sebagian sikap seorang pemimpin yang sering terlupakan, yaitu motivasa memberikan perhatian terhadap bawahannya. Begitu jarang sekali seorang pemimpin menyempatkan diri menghampiri ruang kerja bawahan, apabila mungkin apa salahnya setiap kali datang ke kantor melakukan hal seperti itu.
Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan kepada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.
Motivasi seorang pimpinan misalnya Kepala Sekolah sangatlah penting. untuk menggerakkan kinerja Guru, TU, dan Penjaga untuk bekerja lebih optimal. Suasana di dalam kantor pun akan terasa nyaman, sehingga para personil akan merasa senang dalam mengerjakan tupoksinya dan merasa memiliki sekolah. Sehingga keberadaan mereka di tempat bekerja, dalam hal ini sekolah akan terasa bermakna.
Fungsi komunikasi dan motivasi Pimpinan sangatlah penting untuk memberikan perubahan pada kinerja karyawan, bukan hanya sekedar komunikasi mengenai info-info kedinasan, aturan.Motivasi juga bukan hanya sekedar memberikan pujian dengan kata-kata melainkan komunikasi melalui tegur sapa, bersalaman, dan mampir ke tempat kerjanya dengan ketulusan hati. Rasanya sudah terlalu lama dan rindu terhadap situasi lingkungan kerja pada awal masuk kerja dengan adanya tegur sapa, bersalaman antara sesama teman kerja, apalagi dengan seorangan pimpinan minimal dengan satu instansi kerja. Perlu disadari bahwa l hal tersebut dapat mengarah pada perubahan kinerja.
Tegur sapa lewat bertemu sejenak dengan Guru, TU, dan Penjaga di ruang kerja para karyawan mencerminkan sang Kepala Sekolah menaruh perhatian yang besar terhadap kondisi mereka. Sang Kepala Sekolah telah menciptakan keseimbangan hubungan yang sehat antara unsur personalia dengan posisi dirinya sebagai ”penguasa” dengan segala otoritasnya namun rendah hati. Sempat mampir kelihatannya adalah sesuatu yang biasa-biasa saja. Namun para Guru, TU, dan Penjaga merasa diperhatikan oleh Kepala Sekolah. Semangat kerja mereka biasanya meningkat karena termotivasi oleh unsur kepemimpinan yang humanis dari sang Kepala Sekolah.
Adanya komunikasi dan motivasi lancar dan dapat diterima oleh para staf akan menimbulkan semangat kerja., sehingga merasa nyaman dalam lingkungan kerja . Hubungan antar sesama kerja akan tetap terjalin dan juga akan menimbulkan kerja sama yang baik. Beberapa manfaat tegur sapa yang ramah adalah :
1. Terjadinya keakraban; dengan tegur-sapa suasana hangat akan senantiasa tercipta dalam perasaan setiap individu meskipun tidak saling mengenal satu dengan lainnya.
2. Terciptanya rasa damai keakraban yang tercipta pada akhirnya tentu membuat hati kita menjadi damai, tanpa rasa was-was meski berada di lingkurgan dan orang-orang yang asing bagi kita.
3. Mencegah terjadinya konflik; melalui tegur sapa bisa tercipta tali persaudaraan dan kekeluargaan yang akan mampu mencegah terjadinya konflik.


Nabi Muhammad adalah Nabi yang paling sukses di antara para pemimpin agama, mendapat pengakuan dunia. Berhasil membina di atasnya suatu bangsa yang berhasil menyalakan ilmu pengetahuan yang terkemuka, bahkan menjadi sumber kebangunan Eropa. Proses perubahan yang digerakkan oleh Muhammad adalah proses evolusi. Proses itu berlangsung dengan mekanisme interaksi dan komunikasi sosial, dengan imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati. Strategi perubahan kebudayaan yang dicanangkannya adalah strategi yang sesuai dengan fitrah, naluri, bakat, azas atau tabiat-tabiat universal kemanusiaan. Stratagi dan dikumandangkannya strategi mencapai salam, mewujudkan perdamaian, mewujudkan suatu kehidupan yang sejahtera, dan persaudaraan.
Perubahan budaya menyangkut aspek rohaniah, seperti keyakinan, nilai-nilai, pengetahuan, dan penghayatan seni. Norma hubungan antara anak dengan orangtua, antara peserta didik dengan pendidik, antara bawahan dengan atasan, antara santri dengan kiai, termasuk pola hubungan antar tetangga merupakan jenis perubahan budaya. Norma-norma ini ,meskipun mengalami perubahan, tidak bisa secepat perubahan barang-barang peradaban.
Jalinlah komunikasi yang baik untuk mempererat persahabatan, hangatkan sesekali dengan canda/humor segar. Jangan sampai kita menganggap atau dianggap patung oleh rekan sejawat, tidak ada komunikasi dan tegur sapa, karena hal ini sama sekali tidak nyaman rasanya. Pastikan kita selalu berparas manis dan ramah, perhatikan kepentingannya, dan tidak berlebihan dalam bercanda.Memberikan perubahan pada kinerja bukan hanya terpicu oleh undang-undang dan peraturan pemerintah yang berlaku saat ini, melainkan proses komunikasi dan motivasi di dalamnya

Pola kebiasaan buruk


Seperti yang telah kita ketahui bahwa kebiasaan adalah tindakan konsisten yang dilakukan secara terus menerus hingga membentuk suatu pola di level pikiran bawah sadar. Ini yang membuat seringkali kebanyakan orang sulit untuk mengubah kebiasaan mereka terutama kebiasaan buruk.
Hidup kita sangat dikendalikan oleh pikiran bawah sadar. Sehingga kebiasaan buruk yang sudah terpola di pikiran bawah sadar akhirnya akan mengontrol semua perilaku Anda secara dominan. Selama Anda hanya mencoba mengubah yang diluar tanpa mengubah yang didalam maka cepat atau lambat Anda akan jatuh lagi dalam pola kebiasaan yang sama. Anda tidak akan bisa mengubah karakter Anda sebelum Anda mengubah kebiasaan Anda dan Anda tidak akan bisa mengubah kebiasaan Anda sebelum Anda mengubah pikiran Anda.
Jadi untuk langkah pertama, Anda dapat mulai tuliskan beberapa kebiasaan-kebiasaan yang Anda ingin miliki, tentunya kebiasaan baik yang mendukung pada pencapaian Anda. Langkah kedua, visualisasikan diri Anda seolah-olah Anda sudah hidup dengan kebiasaan-kebiasaan tersebut. Cara lainnya Anda juga dapat mencari teman atau personal coach yang dapat membantu Anda melakukan perubahan kebiasaan. Kehadiran mereka dapat menjadi sarana yang mendukung dan memastikan Anda terus berada di dalam jalur. Selanjutnya Anda dapat terus merencanakan untuk mengembangkan kebiasaan-kebiasaan baik yang baru setiap bulannya.
Sekali Anda berhasil menciptakan kebiasaan baru, berikutnya Anda sudah menjadi terbiasa untuk menciptakan kebiasaan baik lainnya. Jadi penting bagi Anda untuk membuat komitmen 100% demi membentuk kebiasaan baru Anda, miliki langkah-langkah spesifik yang Anda akan ambil untuk membuang kebiasaan lama dan mengembangkan kebiasaan baru.
Hanya dengan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan baru setiap bulannya maka dalam setahun Anda akan melihat secara nyata hidup Anda berubah makin selaras dengan impian Anda. Dan semakin selaras perubahan tersebut maka akan makin mudah Anda meraih impian-impian Anda. Dan akhirnya Anda akan menyadari bahwa kebiasaan-kebiasaan buruk Anda yang lama sama sekali tidak berguna.

Tips Cara Mengatasi Emosi


Tips Cara Mengatasi Emosi Meredam Amarah/Marah Yang Dapat Merugikan Kita Dan Orang Lain
Ketika emosi dan amarah memuncak maka segala sifat buruk yang ada dalam diri kita akan sulit dikendalikan dan rasa malu pun kadang akan hilang berganti dengan segala sifat buruk demi melampiaskan kemarahannya pada benda, binatang, orang lain, dll di sekitarnya.
Banyak orang bilang kalau menyimpan emosi secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat pecah sewaktu-waktu dan bisa melakukan hal-hal yang lebih parah dari orang yang rutin emosian. Oleh sebab itu sebaiknya bila ada rasa marah atau emosi sebaiknya segera dihilangkan atau disalurkan pada hal-hal yang tidak melanggar hukum dan tidak merugikan manusia lain.
Beberapa ciri-ciri orang yang tidak mampu mengandalikan emosinya :
1. Berkata keras dan kasar pada orang lain.
2. Marah dengan merusak atau melempar barang-barang di sekitarnya.
3. Ringan tangan pada orang lain di sekitarnya.
4. Melakukan tindak kriminal / tindak kejahatan.
5. Melarikan diri dengan narkoba, minuman keras, pergaulan bebas, dsb.
6. Menangis dan larut dalam kekesalan yang mendalam.
7. Dendam dan merencanakan rencana jahat pada orang lain. dsb...

A. Beberapa Cara Untuk Meredam Emosi / Amarah Diri Sendiri by organisasi.org :

1. Rasakan Yang Orang Lain Rasakan
Cobalah bayangkan apabila kita marah kepada orang lain. Nah, sekarang tukar posisi di mana anda menjadi korban yang dimarahi. Bagaimana kira-kira rasanya dimarahi. Kalau kemarahan sifatnya mendidik dan membangun mungkin ada manfaatnya, namun jika marah membabi buta tentu jelas anda akan cengar-cengir sendiri.



2. Tenangkan Hati Di Tempat Yang Nyaman
Jika sedang marah alihkan perhatian anda pada sesuatu yang anda sukai dan lupakan segala yang terjadi. Tempat yang sunyi dan asri seperti taman, pantai, kebun, ruang santai, dan lain sebagainya mungkin tempat yang cocok bagi anda. Jika emosi agak memuncak mingkin rekreasi untuk penyegaran diri sangat dibutuhkan.

3. Mencari Kesibukan Yang Disukai
Untuk melupakan kejadian atau sesuatu yang membuat emosi kemarahan kita memuncak kita butuh sesuatu yang mengalihkan amarah dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan dan dapat membuat kita lupa akan masalah yang dihadapi. Contoh seperti mendengarkan musik, main ps2 winning eleven, bermain gitar atau alat musik lainnya, membaca buku, chating, chayang-chayangan dengan kekasih pujaan hati, menulis artikel, nonton film box office, dan lain sebagainya. Hindari perbuatan bodoh seperti merokok, make narkoba, dan lain sebagainya.

4. Curahan Hati / Curhat Pada Orang Lain Yang Bisa Dipercaya
Menceritakan segala sesuatu yang terjadi pada diri kita mungkin dapat sedikit banyak membantu mengurangi beban yang ada di hati. Jangan curhat pada orang yang tidak kita percayai untuk mencegah curhatan pribadi kita disebar kepada orang lain yang tidak kita inginkan. Bercurhatlah pada sahabat, pacar / kekasih, isteri, orang tua, saudara, kakek nenek, paman bibi, dan lain sebagainya.

5. Mencari Penyebab Dan Mencari Solusi
Ketika pikiran anda mulai tenang, cobalah untuk mencari sumber permasalahan dan bagaimana untuk menyelesaikannya dengan cara terbaik. Untuk memudahkan gunakan secarik kertas kosong dan sebatang pulpen untuk menulis daftar masalah yang anda hadapi dan apa saja kira-kira jalan keluar atau solusi masalah tersebut. Pilih jalan keluar terbaik dalam menyelesaikan setiap masalah yang ada. Mungkin itu semua akan secara signifikan mengurangi beban pikiran anda.

6. Ingin Menjadi Orang Baik
Orang baik yang sering anda lihat di layar televisi biasanya adalah orang yang kalau marah tetap tenang, langsung ke pokok permsalahan, tidak bermaksud menyakiti orang lain dan selalu mengusahakan jalan terbaik. Pasti anda ingin dipandang orang sebagai orang yang baik. Kalau ingin jadi penjahat, ya terserah anda.

7. Cuek Dan Melupakan Masalah Yang Ada
Ketika rasa marah menyelimuti diri dan kita sadar sedang diliputi amarah maka bersikaplah masa bodoh dengan kemarahan anda. Ubah rasa marah menjadi sesuatu yang tidak penting. Misalnya dalam hati berkata : ya ampun.... sama yang kayak begini aja kok bisa marah, nggak penting banget sich...

8. Berpikir Rasional Sebelum Bertindak
Sebelum marah kepada orang lain cobalah anda memikirkan dulu apakah dengan masalah tersebut anda layak marah pada suatu tingkat kemarahan. Terkadang ada orang yang karena diliatin sama orang lain jadi marah dan langsung menegur dengan kasar mengajak ribut / berantem. Masalah sepele jangan dibesar-besarkan dan masalah yang besar jangan disepelekan.

9. Diversifikasi Tujuan, Cita-Cita Dan Impian Hidup
Semakin banyak cita-cita dan impian hidup anda maka semakin banyak hal yang perlu anda raih dan kejar mulai saat ini. Tetapkan impian dan angan hidup anda setinggi mungkin namun dapat dicapai apabila dilakukan dengan serius dan kerja keras. Hal tersebut akan membuat hal-hal sepele tidak akan menjadi penting karena anda terlalu sibuk dengan rajutan benang masa depan anda. Mengikuti nafsu marah berarti membuang-buang waktu anda yang berharga.

10. Kendalikan Emosi Dan Jangan Mau Diperbudak Amarah
Orang yang mudah marah dan cukup membuat orang di sekitarnya tidak nyaman sudah barang tentu sangat tidak baik. Kehidupan sosial orang tersebut akan buruk. Ikrarkan dalam diri untuk tidak mudah marah. Santai saja dan cuek terhadap sesuatu yang tidak penting. Tujuan hidup anda adalah yang paling penting. Anggap kemarahan yang tidak terkendali adalah musuh besar anda dan jika perlu mintalah bantuan orang lain untuk mengatasinya.


B. Cara Untuk Meredam Emosi / Amarah Orang Lain by organisasi.org :
Untuk meredam amarah orang lain sebaiknya kita tidak ikut emosi ketika menghadapi orang yang sedang dilanda amarah agar masalah tidak menjadi semakin rumit. Cukup dengarkan apa yang ingin ia sampaikan dan jangan banyak merespon. Tenang dan jangan banyak hiraukan dan dimasukkan dalam hati apa pun yang orang marah katakan. Cukup ambil intinya dan buang sisanya agar kita tidak ikut emosi atau menambah beban pikiran kita.

Jika marahnya karena sesuatu yang kita perbuat maka kalau bukan kesalahan kita jelaskanlah dengan baik, tapi kalau karena kesalahan kita minta maaf saja dan selesaikanlah dengan baik penuh ketenangan batin dan kesabaran dalam mengatasi semua kemarahannya. Lawan api dengan air, jangan lawan api dengan api. Semoga berhasil menjinakkan emosi rasa marah anda.

Membangun Loyalitas Pelanggan Dengan Customer Relationship Management


Banyak dari kita yang mengamini bahwa nasabah adalah raja. Namun hal ini sudah seharusnya tidak hanya sekedardiucapkan di mulut saja. Pertanyaannyalayanan yang bagaimana yang harus diberikan kepada nasabah?

Kita semua tentu memahami bahwa kebutuhan nasabah berbeda-beda dan unik. Karenanya layanan yang baik adalah layanan yang unik bagi tiap nasabah. Untuk itu diperlukan adanya sistem Customer Relationship Management (CRM) agar kita dapat memperlakukan nasabah secara customized karena aktifitas CRM pada dasarnya bertujuan agar perusahaan dapat mengenali nasabah secara lebih detail dan melayani sesuai kebutuhan.
Customer Relationship Management (CRM) merupakan sebuah strategi bisnis yang berorientasi kepada nasabah, dengan tujuan akhirnya untuk memaksimalkan profit perusahaan dan kepuasan nasabah. CRM telah menjadi istilah yang semakin popular karena adanya perkembangan teknologi informasi yang semakin merambah berbagai aplikasi bisnis yang isinya adalah mengelola seluruh aspek nasabah mulai dari acquisition, fulfillment, hingga retention. CRM merupakan sebuah strategi komprehensif agar setiap proses daur ulang nasabah dapat dimanfaatkan secara optimal. Fungsi CRM terbagi-bagi untuk mendukung kegiatan bisnis perusahaan, seperti penjualan/sales, marketing, customer service, training, HRD, dan seterusnya. Jelaslah bahwa ciri sebuah CRM adalah mengintegrasikan bagian-bagian yang memiliki mata rantai dengan nasabah.
Aktifitas utama dari konsep CRM adalah pertama, untuk membangun database nasabah yang kuat, karena database nasabah merupakan asset perusahaan sehingga dapat dijadikan ukuran tentang nilai perusahaan. Namun membangun database nasabah juga tidaklah mudah karena diperlukan sistem dan prosedur pengumpulan database yang kompleks sesuai dengan core business perusahaan. Kedua, diperlukan profil dari setiap nasabah, karena profil nasabah akan memberikan gambaran tentang need and want serta untuk mengetahui concern nasabah tentang produk atau layanan yang telah diterima. Disini ada 2 hal yang dapat digunakan sebagai parameter dalam menentukan profiling nasabah yaitu usage dan uses. Usage artinya sampai seberapa banyak nasabah menggunakan produk atau layanan yang diberikan, kapan menggunakannya, dan produk atau layanan apa saja yang digunakan. Sementara uses artinya menyangkut bagaimana nasabah memakai produk atau layanan tersebut. Kemudian parameter tersebut dipadukan dengan data-data psikografis, demografis, dan data pendukung lainnya sehingga dapat dimanfaatkan untuk menentukan strategi pemasaran apa yang sesuai untuk nasabah tersebut. Ketiga, lakukan cost and benefit dari masing-masing nasabah dilihat dari penggunaan produk atau layanan yang telah dinikmati, seberapa banyak penggunaan produk atau layanan pada tahun-tahun berikutnya, dan kemungkinan cross selling terhadap produk atau layanan lainnya. Sedangkan dari aspek biaya perlu dilakukan analisa dari acquisition cost, retention cost, serta opportunity cost karena adanya kesempatan yang hilang akibat telah melayani nasabah tersebut. Dan keempat, lakukan interaksi kepada nasabah secara lebih customized. Dengan demikian perusahaan akan lebih mudah untuk menawarkan produk atau layanan sesuai dengan kebutuhan nasabah yang berbeda-beda. Perusahaan dapat memberikan komunikasi pemasaran secara lebih personal dan bagi nasabah akan mendapatkan pengalaman yang lebih menarik dan mendukung proses kepuasan nasabah dalam rangka untuk mewujudkan loyalitas nasabah. Untuk itu perusahaan dapat mendesain sebuah loyalty program untuk mempertahankan nasabah agar tidak berpaling ke pesaing lainnya. CRM lebih merupakan suatu upaya bagaimana mempertahankan nasabah lama, bukan semata-mata hanya mencari nasabah baru melalui acquisition dan fulfillment.
Persaingan bisnis saat ini tidak hanya dapat mengandalkan produk atau layanan semata, didorong dengan semakin ketatnya kompetisi, juga dikarenakan kemajuan informasi teknologi itu sendiri, kebutuhan akan sistem CRM akan semakin terasa dari hari ke hari. Aplikasi CRM dapat dijadikan sebagai decision support system dimana perusahaan tidak lagi direpotkan pada urusan teknis dalam membuat laporan dan menyusun informasi yang dibutuhkan. Seluruh aktivitas CRM tersimpan secara historikal pada database membentuk suatu knowledge base, dan manajemen sebagai pengguna CRM di dalam perusahaan dapat mengambil informasi yang diperlukan. Strategi dan sistem CRM sangat beragam, baik dari sisi kompleksitasnya maupun ruang lingkup, tetapi secara garis besar sistem CRM akan berusaha mendapatkan, meningkatkan, dan mempertahankan nasabah.
Manfaat yang dihasilkan oleh CRM tidak semata-mata memanjakan nasabah, banyak hal positif lain yang dapat terbantu dengan adanya CRM, seperti data nasabah yang masuk berupa pengaduan, pertanyaan atau saran akan membantu dalam meningkatkan kualitas produk atau layanan, selain itu dengan CRM juga dapat mengetahui data historikal nasabah sehingga akan membantu dalam mengambil keputusan, contohnya jika terjadi komplain, atau sebagai reminder jika nasabah ulang tahun atau mengingatkan nasabah jika deposito telah jatuh tempo misalnya.
Salah satu fungsi utama CRM adalah mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan nasabah serta untuk mempermudah proses konsolidasi data dan informasi nasabah saat dibutuhkan oleh unit/divisi yang berbeda. Untuk itu, kita harus menjaga kerahasiaan dan keamanan data nasabah. Kepercayaan nasabah sering kali perlu dibangun melalui proses yang tidak semudah membalikkan telapak tangan, terutama karena kekhawatiran dampak negatif kemajuan teknologi yang serba online dan ketatnya kompetisi bisnis yang mendorong beberapa pihak terkadang tidak mempedulikan etika dalam persaingan mendapatkan (atau bahkan merebut) nasabah.Maka dari itu, meyakinkan nasabah bahwa data mereka aman adalah suatu proses membangun kepercayaan nasabah. Seringkali nasabahmeminta jaminan bahwa data mereka tidak akan dibagikan dan tidak boleh diakses oleh pihak ketiga tanpa izin. Karena itu, sebuah sistem CRM mutlak memerlukan keamanan yang baik.
Namun yang lebih penting lagi keberhasilan implementasi CRM ini tidak semata-mata mengandalkan kemajuan teknologi informasi saja, tetapi juga faktor proses dan prosedur serta faktor manusia. Faktor proses dan prosedur, merupakan pedoman bagi setiap pegawai agar dalam berhubungan langsung dengan nasabah memiliki aturan yang jelas dan bagaimana melayaninya. Faktor manusia meliputi cara berpikir dan pemahaman kita tentang bagaimana melayani nasabah secara benar oleh semua pegawai, selain juga dari sisi pengetahuan dan keterampilan pegawai. Agar tidak menjadi slogan belaka maka harus dikaitkan dengan kinerja pegawai, dimana proses layanan nasabah harus menjadi sistem dan prosedur yang wajib dijalankan oleh semua pegawai.
Intinya keberhasilan dalam mengimplementasikan keberhasilanpenerapan CRM kembali kepada manusianya dan persiapan prosedur yang benar dalam proses pelayanan untuk kepuasan pelanggan dengan harapan akan terwujudnya loyalitas nasabah. Teknologi hanyalah sebagai tools agar implementasi CRM berjalan dengan sukses, meskipun kita tahu bahwa tanpa dukungan teknologi yang memadai akan sulit mengimplementasikan CRM yang komprehensif.Prinsip dasarnya sederhana, yaitu menjaga hubungan yang baik terhadap nasabah. Selamat Bekerja.

Tips Menarik Pelanggan Untuk Membeli


Salah satu tujuan strategi marketing adalah membuat customer membeli produk yang kita jual. Meski demikian tugas marketing sebenarnya bukan semata-mata customer membeli produk kemudian tidak memakainya karena membeli bukan atas dasar kesadaran tetapi karena rayuan maut dari sales atau marketing. Tugas marketing adalah memberikan penjelasan sedetail-detailnya tentang produk yang dijual dan meyakinkan customer bahwa produk itu memang bermanfaat bagi customer. Jika pembeli membeli atas dasar kesadaran demikian niscaya di kemudian hari dia akan datang lagi bahkan memberikan referensi kepada orang lain.

Bagaimana caranya agar bisa demikian? Michael Dalton Johnson, pendiri SalesDogs.com dalam buku 8 Rahasia Melejitkan Omzet: Dari 50 Pakar Penjualan Dunia memberikan kiatnya.
1. Jadilah emosional
Saat menawarkan produk atau jasa, nyalakan imajinasi dan pancing emosi pembeli. Berikan penekanan pada manfaat dan imbalan dari memiliki produk atau menggunakan jasa Anda. Gunakan ilustrasi verbal berwarna yang menekankan manfaat tersebut. Ungkapkan juga beberapa sejarah kasus singkat. Tunjukkan sikap yang membuat Anda disukai. Selebihnya, biarkan pembeli melakukan sebagian besar percakapan.
2. Apa yang pembeli inginkan
Biarkan prospek tahu bagaimana produk atau jasa Anda akan membantu mereka. Caranya siapkan jawaban dari Anda atas pertanyaan umum yang kerap muncul dalam diri pembeli. Pertanyaan pembeli adalah “Apa yang tersedia untuk saya?”, catat pertanyaan ini dan siapkan jawabannya.
3. Hargai kecerdasan pembeli
Pembeli Anda cerdas dan layak mendapatkan penghargaan dari Anda. Jangan menghina kecerdasan prospek dengan pertanyaan mengarahkan yang bodoh seperti, “Kita semua ingin menghemat uang dan waktu, kan?” Sebaiknya katakan saja, “Produk kami akan menghemat waktu dan uang.”
4. Apalah arti sebuah nama?
Hati-hati menyebut nama. Terlalu sering mengucapkan nama prospek dalam presentasi penjualan akan mengesankan berlebihan, serta tidak tulus dan meremehkan. Berusahalah menyebut nama prospek beberapa kali, dan dengan pengucapan yang benar.
5. Hindari aroma parfum menyengat
Boleh saja menggunakan parfum, namun pastikan tak membuat calon pembeli meninggalkan Anda karena terganggu penciumannya. Pembeli akan kehilangan minat jika Anda beraroma parfum, cologne, atau aftershave yang terlalu menyengat.
6. Tepat waktu tapi jangan terlalu awal
Jangan pernah datang lebih dari 10 menit sebelum jadwal bertemu dengan klien. Bersikap tepat waktu menunjukkan rasa hormat, bentuk bisnis yang bagus, dan mengawali pertemuan dengan cara yang baik.
7. Ciptakan citra yang kuat
Mengungkapkan kata-kata puitis untuk membangun citra produk atau jasa Anda sah saja. Asalkan jangan berlebihan.
8. Waspada penjahat waktu
Tak ada yang melarang Anda ngobrol santai, browsing internet hanya beberapa menit saja. Namun, bila dijumlahkan, waktu untuk bersantai ini bisa Anda manfaatkan untuk meningkatkan penjualan. Singkirkan segera penjahat waktu ini agar produktivitas meningkat.
9. Jangan menginterogasi pembeli
Pembeli yang cerdas akan menganggap terlalu banyak pertanyaan menyelidik, terutama pada tahap awal pertemuan, sebagai taktik penjualan yang berujung pada pembujukan. Jangan dudukkan pembeli di kursi interogasi. Terapkan aturan 80-20, yakni Anda 80 persen mendengarkan dan 20 persen berbicara terhadap pembeli. Banyak pertanyaan Anda yang akan terjawab bahkan sebelum Anda bertanya. Lebih banyaklah mendengar, bukan memborbardir pembeli dengan pertanyaan.
10. Memecah kecanggungan
Saat menelepon calon pembeli untuk pertama kalinya, jangan sok akrab. Perkenalkan diri Anda dan sebutkan alasan mengapa Anda meneleponnya. Dengan begitu prospek akan menghargai kejujuran dan penghargaan Anda atas waktu dan kecerdasan mereka.
11. Jangan menjawab pertanyaan dengan pertanyaan
Taktik ini biasanya dianggap prospek sebagai tindakan menghindar, sekaligus juga bisa melenyapkan kredibilitas Anda. Misalnya, jika pembeli bertanya “Kapan Anda bisa mengirimkannya?” Respons pertanyaan ini dengan rata-rata waktu pengiriman Anda. Tanyakan kembali apakah baik untuknya, kalau tidak negosiasikan dengannya. Kalau memungkinkan berikan apa yang diinginkan pembeli. Jangan pernah balik bertanya, “Kapan Anda membutuhkannya?”
12. Jaga penampilan Anda
Keterampilan berbusana rapi dan membuat Anda terlihat menarik sangat dibutuhkan dalam penjualan. Sepatu menjadi pusat perhatian pembeli terhadap penampilan Anda. Jadi bersikap kritislah terhadap penampilan Anda.
13. Berterima kasih tak perlu berlebihan
Jangan ucapkan terima kasih ketika Anda berhasil menghubungi calon pembeli, setelah beberapa kali ia tak menjawab telepon Anda. Sikap ini menunjukkan posisi Anda lebih rendah. Posisi yang lebih rendah akan mudah untuk disingkirkan.
14. Gestur memengaruhi suasana hati
Saat penjualan terasa tak berjalan mulus, tersenyumlah dan berdirilah tegak supaya Anda merasa semuanya pasti bisa diatasi. Begitupun saat menelepon pembeli, duduklah tegak dan tersenyum. Karena gestur ini membuat Anda percaya diri dan penuh dengan tujuan. Suara Anda menunjukkan kualitas diri.
15. Biarkan pembeli memimpin
Kemampuan membaca kepribadian dan gaya bicara calon pembeli adalah keahlian mutlak yang perlu Anda miliki. Modifikasi kecepatan dan gaya bicara Anda. Jika Anda berbicara dengan orang yang gemar ngobrol, lakukan obrolan ringan, bukan langsung menawarkan produk Anda. Jika prospek lebih menyukai gambaran umum dari produk atau jasa Anda, jangan bicarakan hal detail. Lakukan penyesuaian, dengan lebih dulu melatih keterampilan Anda.
16. Pembeli itu seperti kucing
Pembeli bisa menyulitkan seperti kucing yang penuh curiga, serba waspada, rewel, mandiri, dan menjaga jarak. Cara mengatasinya, jangan mengejarnya karena ia akan kabur. Jangan membujuknya karena nanti ia malah cuek. Duduk tenang dan berikan waktu kepada pembeli untuk berpikir dan memilih. Nanti ia akan mendekat kepada Anda dengan sendirinya.(Galeriukm).

Bagaimana menjadi Pribadi Yang Menarik?


Dari sejak dilahirkan hingga akhir hayat manusia tidak dapat terlepas dari bantuan dari orang lainnya. Ini menunjukkan bahwa manusia sebagai mahluk social, karena manusia tidak dapat hidup secara individu dan memerlukan ketergantungan dari orang lain.Namun apakah semua orang dapat membantu kita?
Untuk di dalam sebuah keluarga kecil ada ayah ibu, kakak dan adik. Semua hidup dan berinteraksi dalam satu rumah, dimana antara anggota satu saling membantu dan saling ketergantungan. Anak selama masih dalam asuhan kedua orang tuanya, selalu membutuhkan perhatian dan kasih sayang orang tua serta memerlukan segala kebutuhan hidupnya terutama kebutuhan primer sampai kebutuhan sekunder selalu meminta dari orang tua. Dan dari anak berkewajiban membantu orang tua dalam kehidupan sehari-hari seperti membantu dan membersihkan rumah, menjaga ketertiban di rumah dan lain-lain sebagainya. Sang Kakak ikut membantu dan mengasuh adiknya jika adiknya masih kecil. Sang adik menghormati sang kakak sebagai orang yang lebih tua selain dari ayah dan ibu. Kehidupan dan interaksi dalam suatu keluarga yang saling bantu membantu dan bekerjasama menunjukkan bahwa kita hidup tidak dapat sendirian tanpa ada bantuan dari orang lain.
Namun bagaimana kita dapat berinteraksi dengan orang-orang yang berada di luar keluarga kita? Tidak semuanya dapat kita kenal.Kita dapat mengenalnya setelah kita mengenal bangku sekolahan, mulai bekerja dan menempati suatu daerah pemukiman yang penduduknya banyak.
Disini kita melihat teman-teman dan kenalan kita, apakah mereka berteman dengan kita dengan niat yang tulus atau karena faktor tertentu? Seseorang akan banyak memiliki banyak teman,jika orang tersebut memiliki kepribadian yang menarik.Karena daya tarik setiap orang itu berbeda-beda, maka tiap orang memiliki teman dengan jumlah yang berbeda-beda pula.
Lalu bagaimana menjadi pribadi yang menarik dan menyenangkan?
Apakah harus ganteng, cantik dan pandai? Orang ganteng dan cantik memiliki daya tarik tersendiri, semua wanita akan mengagumi cowok ganteng dan semua pria akan mengagumi cewek cantik. Akan tetapi begitu kenal lebih dekat ternyata pria ganteng dan wanita cantik tersebut hanya memiliki kelebihan pada fisiknya dan wajahnya, namun tidak memiliki kepribadian yang baik seperti sombong,tidak ramah dan lebih parah lagi tidak memiliki kepandaian yang cukup dalam pergaulan.Hingga terdengar ganteng-ganteng dan cantik-cantik kok bodoh ya, kok sombong ya.Akan tetapi jika pria atau wanita memiliki kelebihan pada wajah yang rupawan dan ditambah dengan kepandaiannya orang-orang akan menilai wah cowok ini dan cewek ini sempurnya ya?
Secara penampilan bisa dikatakan sempurna.Namun jika tidak disertai dengan kepribadian yang menarik maka sia-sialah mereka, karena akan banyak orang yang membencinya.
Lalu bagaimana tdengan orang yang jelek atau tidak memiliki wajah yang rupawan?
Untuk itu jangan berkecil hati, setiap orang telah diciptakan oleh Tuhan dengan kelebihan masing-masing.
Walau tidak ganteng dan cantik, tetapi jika orang itu memiliki kepribadian yang menarik seperti sopan santun terhadap orang lain, Bersikap ramah terhadap orang lain, bertemu orang lain selalu bertegur sapa yang manis dan hangat, menghormati dan menghargai orang lain, Penuh perhatian dengan menyadari apa saja yang sedang berlangsung di lingkungan kita, Menjadi pendengar yang baik dengan memberikan kesempatan orang lain berbicara, memberi sapaan akrab dengan menyebut namanya ketika berkomunikasi, bersikap royal dalam berteman yaitu tidak membatasi dalam memberikan bantuan terhadap teman yang membutuhkan bantuan kita, Menahan ego pribadi dan mau mementingkan orang lain.
Dengan memiliki kepribadian yang menarik, akan membawa simpati semua orang untuk lebih dekat dan ingin berteman dengan kita.Lebih-lebih ditambah kemampuan dan kepandaian yang kita miliki.Insya Allah ketampanan dan kecantikan seseorang akan terpancar dengan sendirinya tidak melalui fisiknya ataupun wajahnya yang ganteng dan cantik, tetapi akan terpancar dari hati dan pribadinya yang menarik. Mari jadikan diri kita menjadi pribadi yang menarik bagi semua orang.

Cara Cerdas Memilih Jenis Usaha yang Tepat


Memilih jenis usaha tentunya harus sesuai dengan kemampuan dan hobi. Memilih jenis usaha bahkan terkadang membuat para calon pelaku usaha menjadi semakin bingung. Untuk memberikan informasi yang sesuai dan akan memberikan gambaran pada Anda tentang jenis usaha manakah yang cocok, berikut ada beberapa kategori yang bisa Anda pilih.
Kategori pertama adalah creator atau memproduksi barang. Yang dimaksud menjadi seorang creator adalah memanfaatkan skill, pengetahuan dan juga passion yang Anda miliki untuk kemudian digunakan untuk menciptakan sebuat produk potensial. Setelah itu, produk potensial yang Anda ciptakan bisa dipasarkan atau memang dibutuhkan oleh pasar. Misalnya jika Anda mempunyai passion dan skill di bidang kerajinan, maka Anda bisa memproduksi aneka macam kerajinan. Untuk Anda yang menyukai kuliner dan mempunyai skill dan hobi memasak, Anda bisa membuka warung makan atau restoran. Kemudian jika Anda mempunyai hobi menjahit, Anda bisa memproduksi jilbab, mukena, dan lain sebagainya.
Memilih jenis usaha dengan kategori yang kedua yaitu customer service atau pelayanann jasa bagi konsumen. Model usaha ini bisa dilakukan untuk konsumen individual maupun kelompok. Misalnya adalah usaha jasa catering, jasa laundry, jas aojek, bengkel motor atau mobil, jasa bimbingan belajar, jasa potong rambut, dan lain sebagainya. Jadi, jenis usaha ini tergantung pada skill apa yang Anda miliki dan biasanya modal utama yang digunakan adalah skill Anda tersebut. Misalnya membuka bimbingan belajar, Anda harus mampu benar-benar menguasai mata pelajaran yang Anda tawarkan.
Kategori yang ketiga adalah product sales atau penjualan produk. Kategori usaha yang ketiga ini berperan sebagai pemasar atau distributor barang-barang yang dibutuhkan oleh para konsumen. Kategori usaha ini banyak sekali dicari oleh para konsumen karena resiko dan modalnya tidak terlalu besar serta keuntungan yang diperoleh cukup menjanjikan. Jika Anda tertarik dengan kategori ini, Anda bisa memulai usaha reseller produk-produk branded, usaha retail, agen pemasaran suatu produk, dan lain sebagainya. Jika Anda menekuni usaha ini, maka hasilnya juga akan lebih maksimal.
Memilih jenis usaha juga bisa dilakukan dengan memilih kategori usaha yang keempat, yaitu business service atau memenuhi kebutuhan pelaku bisnis. Selain Anda membidik para end user atau konsumen akhir, Anda juga bisa memberikan penawaran dan pelayanan bagi para pelaku usaha yang lain. Misalnya Anda membuka usaha sablon plastic untuk kemasan produk, trainer bisnis bagi pemula atau para pelaku usaha, menjadi konsultan marketing bagi para perusahaan besar, jasa pembuatan gerobak usaha, jasa pengiriman barang, dan lain sebagainya. Anda bisa memanfaatkan skill dan pengetahuan Anda untuk memulai usaha ini. Walaupun terkesan sederhana, tetapi jika Anda benar-benar menekuni usaha ini dan menarik banyak sekali konsumen, maka kesuksesan akan Anda dapatkan dengan mudah. Karena sekali para konsumen tersebut percaya dan cocok dengan usaha dan produk atau jasa yang Anda tawarkan, maka mereka tidak akan berpaling.

Setelah Anda membaca dan meneliti mana kategori usaha yang paling cocok untuk Anda, sebaiknya Anda mulai membuat list tentang apa saja yang Anda butuhkan untuk memulai usaha dan target market yang Anda bidik. Jangan sampai Anda lengah sehingga membuat Anda kehilangan kesempatan yang Anda tunggu-tungu. Pastikan Anda juga berkonsultasi pada saudara, pasangan atau orang-orang terdekat tentang kategori mana yang paling pas dan mewakili Anda. Selamat mencoba!

Tiga Tips untuk Menjadi Produktif


Pernahkah Anda merasa pada saat bekerja jarum jam sudah menunjukkan pukul 11 menjelang makan siang padahal Anda belum sempat menyelesaikan satu pekerjaan pun. Sibuk tapi rasanya pekerjaan tidak produktif? Satu hal yang harus disadari bahwa kesibukan tidak sama dengan menjadi produktif. Anda bisa saja menghabiskan sekian jam tanpa menghasilkan apa-apa. Sounds familiar? Ada beberapa prinsip yang sebaiknya Anda pertimbangkan dalam manajemen waktu sehingga Anda bisa bekerja efektif:
1. Menyusun Rencana
Ada ungkapan yang mengatakan ”If you fail to plan, you plan to fail”. Apabila Anda menjalani hari Anda tanpa ada gambaran apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya, Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu Anda bertanya ”Apa yang harus saya kerjakan sekarang ya?”. Rencana memberikan peta apa yang ada dihadapan Anda hari itu. Alokasikan sedikit waktu untuk menyusun rencana sehingga Anda bisa mengelompokkan tugas-tugas yang sesuai dan memberikan prioritas serta waktu pengerjaannya.
Susunlah rencana di pagi hari atau hari sebelumnya. Anda bisa mulai dari catatan kecil saja atau bahkan menyusunnya di kepala untuk sekedar memberikan sinyal kepada otak mengenai apa yang harus Anda selesaikan hari itu.
Gunakan strategi yang cerdas dalam menyusun rencana. Kapan biasanya Anda merasa energi Anda tinggi, baik mental maupun fisik? Buat saya biasanya waktu antara jam 10:00 sampai 12:00 adalah saat dimana saya sedang ”on fire”. Disaat itu saya manfaatkan untuk memulai atau menyelesaikan tugas-tugas dengan prioritas tinggi. Waktu yang tersisa biasanya saya gunakan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dengan prioritas lebih rendah.
Rencana tidak bersifat kaku dan selalu terbuka untuk adjustment kapanpun. Jangan lupa untuk menyisipkan waktu untuk istirahat. Pada prinsipnya, Anda melakukan manajemen diri untuk Anda sendiri. Belajar mengelola waktu adalah latihan yang bagus untuk disiplin diri.
2. Fokus
Seringkali dalam bekerja kita membiarkan diri kita larut dalam beberapa pekerjaan sekaligus, istilahnya multi-tasking. Mungkin Anda mencoba menyenangkan boss Anda dengan mengiyakan semua permintaannya, tapi tanpa Anda sadari sebenarnya Anda justru membebani diri Anda dengan stress dan belum tentu juga apa yang Anda kerjaan akan berkualitas bagus.
Mengerjakan dua hal pada saat bersamaan bukan saja membagi perhatian Anda tetapi juga membuat Anda kurang fokus yang akibatnya butuh waktu lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Fokus dalam bekerja membuat kita lebih produktif dan mengurangi beban stress. Buat skala prioritas apabila Anda harus menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam kurun waktu yang bersamaan.


3. Hindari Interupsi
Dua hal dalam dunia kerja sekarang ini yang menjadi sering menjadi sumber interupsi adalah: telepon dan email. Tentu saja interupsi ini tidak bisa dihindari tetapi gunakan keahlian Anda dalam manajemen diri untuk menanganinya:
Jawab telepon dari orang-orang yang berkepentingan saja pada saat Anda sedang fokus bekerja. Apabila Anda harus terpaksa menjawab, usahakan waktunya seminimal mungkin. Anda bisa menelepon balik ketika Anda sudah agak bebas.
Cek email disaat-saat tertentu saja. Okay, ini tentunya sangat berat. Anda bisa coba. Apabila tidak mungkin, usahakan untuk tidak menjawab semua email tiap kali itu datang. Jawablah email yang berkaitan dengan pekerjaan Anda saat itu dan hindari multi-tasking.
Manajemen diri erat kaitannya dengan bagaimana Anda mengatur waktu Anda sehari-hari. Jangan biarkan faktor-faktor eksternal mengganggu produktifitas Anda. Apabila Anda produktif bukan hanya Anda sendiri yang senang tapi juga boss Anda. Hidup Anda lebih mudah dan stress pun berkurang...

Buruh, Mencari Solusi Kesejahteraan


Tidak saja pada may day (Hari buruh), buruh dapat mengekspresikan harapan hidupnya di hari-hari lain. Harapan itu tidak lain adalah masalah peningkatan kesejahteraan baik melalui kenaikan penghasilan maupun lewat perubahan status dari pekerja kontrak menjadi pekerja tetap. Persoalannya adalah harapan itu, cenderung berbeda dengan harapan si pemberi kerja dan belum terakomudirnya harapan tersebut di dalam pola pikir/mindset pemerintah sebagai pembuat kebijakan hubungan antara si pekerja dan pemberi kerja.
Kenyataan ini, telah berlangsung sejak lama sehingga dianggap sebagai sesuatu yang "lazim" dan tidak membutuhkan suatu solusi yang harus dicari dan dikelola secara inten oleh pihak yang memiliki kompetensi dan kapasitas untuk melahirkan suatu solusi. Bahkan, di masing-masing daerah yang telah memiliki sebuah lembaga yang mengkhususkan diri untuk mengurusi masalah pengupahan buruh pun, tidak mampu mewujudkan harapan buruh tersebut.
Jika demikian adanya, maka timbul pertanyaan di benak kita. Apa sebenarnya yang terjadi meskipun antara buruh, pengusaha, dan pemerintah sama-sama menginginkan agar buruh memiliki kehidupan yang layak? Dimana, akhirnya buruh dapat bekerja secara tenang dan dapat pula meningkatkan kinerjanya seperti yang diharapkan oleh pengusaha dan pemerintah.

Sumber Konflik Perburuhan
Dasarnya, persoalan buruh itu sama seperti persoalan-persoalan lainnya yaitu tentang kesejahteraan. Artinya, tidak hanya si buruh yang mempersoalkan masalah tersebut. Tetapi, seluruh komponen masyarakat termasuk usahawan, mereka yang berprofesi sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil), dan lain sebagainya, juga bicara tentang kesejahteraan. Kalaulah seperti ini persoalannya maka apakah mungkin konflik itu dapat terjadi? Tidak hanya konflik, bahkan lebih jauh lagi, suasana saling mengancam diantara yang bersiteru pun, terjadi.Buruh mengancam akan mogok kerja dengan harapan agar perusahaan mengalami kerugian dan akhirnya koleps, pengusaha juga mengancam akan menutup perusahaannya karena selain tidak mau "pusing", juga menebar "kekhawatiran" kepada pemerintah (meningkatnya angka pengangguran).
Begitu pula pemerintah, ikut latah menebar ancaman yaitu berupa penurunan investasi/investor yang akhirnya akan memperlambat dan bahkan gagal meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta menghadapkan wajah buruh dengan peraturan/kebijakan yang ada.
Jika diamati, maka dapat kita lihat bahwa sumber konflik perburuhan itu lebih terletak pada persoalan: 1) kepentingan, 2) persepsi, dan 3) ego masing-masing pihak yang bertikai (buruh, pengusaha, dan pemerintah). Manakala ke-3 sumber konflik ini diajukan, maka akan secara gampang kita mencari solusinya yaitu duduk bareng dan berdialog, walaupun cara-cara demikian ini telah lama dilakukan dengan tanpa sebuah hasil yang memadai untuk kesejahteraan si buruh tadi. Mengapa? Sebab, masing-masing pihak membawa kepentingan masing-masing dengan tanpa melihat kepentingan pihak lain di saat mereka melakukan dialog terhadap peningkatan kesejahteraan buruh.
Buruh tidak melihat kepentingan pengusaha dan pemerintah, pengusaha tidak melihat kepentingan buruh dan pemerintah, begitu pula pemerintah, yang kurang melihat kepentingan buruh dan pengusaha. Jadi, bisa kita bayangkan apa hasilnya jika masing-masing peserta dialog, bertahan dengan kepentingannya masing-masing.
Di sisi lain, selain persoalan kepentingan, persoalan persepsi juga ikut menjadi sumber konflik. Kata "sejahtera", pada dasarnya tidak memiliki standar baku yang dapat diberlakukan kapan saja, dimana saja, dan oleh siapa saja. Artinya, relatifitas adalah nilai penting yang harus dipahami bersama oleh pihak yang bertikai. Alangkah na’ifnya jika pengusaha dan pemerintah menganggap kalau buruh telah sejahtera hidupnya dengan mengacu pada diri mereka di saat mereka harus merangkak untuk berusaha (pandangan pengusaha) dan di saat mereka harus berjuang untuk bisa masuk bekerja di lingkungan pemerintah. Dan sangat tidak pantas pula jika si buruh melihat ukuran kesejahteraan si pengusaha dan pemerintah berdasar pada diri mereka sendiri. Padahal, apa yang dilihat si buruh, belum tentu kenyataannya adalah sama.
Ke-2 unsur tersebut di atas (kepentingan dan persepsi), akan menjadi sponsor atau penggerak masing-masing pihak untuk mengedepankan egonya masing-masing. Dapat kita bayangkan, apalah jadinya jika masing-masing pihak duduk bersama, berdialog dengan membawa ego masing-masing? Pastilah, hasil dialog itu, jauh dari yang diharapkan. Akhirnya, pihak yang tidak memiliki "bergainning" atau kekuatan baik yang bersumber pada "Uang" maupun "kekuasaan" adalah pihak yang selalu mengalah. Inilah kondisi yang secara konsisten terus menerus terjadi di sekitar masalah perburuhan kita.

Solusi Alternatif
Menurut buruh, persoalan kesejahteraan akan dapat ditangani jika penghasilan mereka meningkat,baik secara langsung (peningkatan upah yang diterima) maupun tidak langsung (perubahan status, dari buruh kontrak menjadi buruh tetap). Tetapi, buruh selalu lupa kalau peningkatan penghasilan itu akan berdampak serius bagi si buruh itu sendiri. Bukankah setiap kenaikan upah akan menaikkan ongkos produksi?
Kalau seluruh buruh menuntut kenaikan upah, maka seluruh perusahaan akan mengalami peningkatan ongkos produksinya yang pada gilirannya akan mendongkrak harga-harga komoditi di pasar dimana komoditi-komoditi itu juga dikonsumsi oleh si buruh. Walhasil, peningkatan Rp 1,- upah yang diterima buruh, maka buruh harus membayar/mengeluarkan penghasilannya sebesar Rp 1,5 untuk kebutuhannya. Contoh terbaik dari fenomena ini ada pada kondisi peningkatan gaji PNS. Setiap gaji PNS dinaikkan, maka harga-harga di pasar juga ikut naik dan bahkan kenaikan harga-harga itu, melebihi kenaikan gaji. Akhirnya, si PNS itu malah terjadi menurun kesejahteraannya. Hal ini terbukti dari masih banyaknya PNS yang keluar kantor di jam-jam kerjanya untuk mencari penghasilan tambahan.
Ujung-ujungnya, kinerja PNS tetap saja seperti sebelum gaji mereka dinaikkan. Begitu pula dengan kondisi buruh tadi. Kenaikan upah buruh akan menurunkan daya beli si buruh itu sendiri.
Penjelasan di atas memberi gambaran bahwa buruh termasuk pihak yang sangat membutuhkan pencerahan atas psikologi cara berkonsumsi.
Sebab, jika si buruh sadar akan keterbatasan dana yang dimiliki, maka peningkatan penghasilan itu akan dapat menaikkan kesejahteraan mereka manakala mereka punya pola konsumsi yang konstan sehingga sisa dana yang dimiliki sebagai akibat peningkatan penghasilan, dapat mereka simpan.
Untuk itu, maka diperlukan suatu mekanisme pencerahan cara berkonsumsi yang inten dilakukan buat si buruh agar buruh lebih rasional dalam berkonsumsi. Mekanisme pencerahan ini, dapat dimotori oleh pemerintah baik pusat maupun daerah. Jadi, kenaikan upah itu, harus diikuti juga oleh pencerahan pola konsumsi buruh. Ini salah satu bentuk skema solusi peningkatan kesejahteraan buruh.
Alternatif lainnya adalah melalui peningkatan kemahiran/keahlian si buruh. Selama ini, keahlian yang dimiliki buruh adalah relatif konstan, itu-itu saja. Sangat jarang ada buruh yang memiliki keahlian lebih di saat mereka berstatus buruh. Keahlian tersebut akan sangat memberikan peluang bagi si buruh untuk meningkatkan kesejahteraannya. Keahlian si buruh itu dapat dijalankan oleh si buruh di luar jam kerja buruh.
Lantas pertanyaannya adalah pihak manakah yang memfasilitasi buruh untuk mendapatkan keahlian tambahan? Jawabannya adalah pengusaha dan pemerintah.
Dana yang diperlukan untuk mendapatkan keahlian itu, bisa berasal dari CSR perusahaan atau dari biaya operasi yang diakui oleh pajak sebagai biaya serta dana yang disediakan oleh pemerintah.
Selain solusi di atas, alternatif lainnya adalah meningkatkan pendidikan anak-anak buruh. Masalah pendidikan ini merupakan hal yang selalu membebani buruh dan menjadi logis jika buruh menuntut kenaikan upah. Artinya, manakala buruh telah melihat anak-anak mereka bersekolah, walaupun kondisi ekonomi si buruh adalah lemah, mereka cenderung tidak menuntut kenaikan upah. Selain perusahaan berkontribusi dalam menghidupkan kecerdasan bangsa, perusahaan juga mendapatkan manfaat dalam hal penyediaan tenaga kerja yang berkualitas lewat pendidikan yang dibangun perusahaan. Untuk mendirikan lembaga pendidikan itu, banyak mekanisme yang dapat dipilih.
Salah satunya adalah melalui koordinasi dengan pemerintah atau beberapa perusahaan dapat bergabung sebagai pihak pendiri sekolah. Perusahaan itu dapat sebagai pendiri yayasan pendidikan maupun sebagai donatur tetap. Dalam kondisi seperti ini, pemerintah dapat berperan sebagai koordinator, pengelola maupun pengawas manajemen sekolah. Sekolah itu diperuntukkan khususnya bagi putra/i buruh dari perusahaan yang mendirikan sekolah tadi. Artinya, anak-anak buruh tersebut dapat bersekolah secara gratis atau membayar seminimal mungkin sedangkan anak-anak lain, membayar secara utuh.
Semua mekanisme operasional sekolah dapat diwujudkan melalui bantuan manajemen sekolah yang disiapkan oleh pemerintah.

Selain itu, pemerintah juga dapat memberi jaminan bahwa semua biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan, diakui sebagai biaya pengurang pajak. Inilah bentuk-bentuk alternatif solusi yang memungkinkan untuk dikaji kelayakan.***

Penulis adalah Dosen FE Unimed dan Peneliti pada Sumatera Economic and Public Policies Study (SEPPsS)


http://www.analisadaily.com/news/read/2012/10/15/81116/buruh_mencari_solusi_kesejahteraan/