Senin, 28 Januari 2013

Membangun Loyalitas Pelanggan Dengan Customer Relationship Management


Banyak dari kita yang mengamini bahwa nasabah adalah raja. Namun hal ini sudah seharusnya tidak hanya sekedardiucapkan di mulut saja. Pertanyaannyalayanan yang bagaimana yang harus diberikan kepada nasabah?

Kita semua tentu memahami bahwa kebutuhan nasabah berbeda-beda dan unik. Karenanya layanan yang baik adalah layanan yang unik bagi tiap nasabah. Untuk itu diperlukan adanya sistem Customer Relationship Management (CRM) agar kita dapat memperlakukan nasabah secara customized karena aktifitas CRM pada dasarnya bertujuan agar perusahaan dapat mengenali nasabah secara lebih detail dan melayani sesuai kebutuhan.
Customer Relationship Management (CRM) merupakan sebuah strategi bisnis yang berorientasi kepada nasabah, dengan tujuan akhirnya untuk memaksimalkan profit perusahaan dan kepuasan nasabah. CRM telah menjadi istilah yang semakin popular karena adanya perkembangan teknologi informasi yang semakin merambah berbagai aplikasi bisnis yang isinya adalah mengelola seluruh aspek nasabah mulai dari acquisition, fulfillment, hingga retention. CRM merupakan sebuah strategi komprehensif agar setiap proses daur ulang nasabah dapat dimanfaatkan secara optimal. Fungsi CRM terbagi-bagi untuk mendukung kegiatan bisnis perusahaan, seperti penjualan/sales, marketing, customer service, training, HRD, dan seterusnya. Jelaslah bahwa ciri sebuah CRM adalah mengintegrasikan bagian-bagian yang memiliki mata rantai dengan nasabah.
Aktifitas utama dari konsep CRM adalah pertama, untuk membangun database nasabah yang kuat, karena database nasabah merupakan asset perusahaan sehingga dapat dijadikan ukuran tentang nilai perusahaan. Namun membangun database nasabah juga tidaklah mudah karena diperlukan sistem dan prosedur pengumpulan database yang kompleks sesuai dengan core business perusahaan. Kedua, diperlukan profil dari setiap nasabah, karena profil nasabah akan memberikan gambaran tentang need and want serta untuk mengetahui concern nasabah tentang produk atau layanan yang telah diterima. Disini ada 2 hal yang dapat digunakan sebagai parameter dalam menentukan profiling nasabah yaitu usage dan uses. Usage artinya sampai seberapa banyak nasabah menggunakan produk atau layanan yang diberikan, kapan menggunakannya, dan produk atau layanan apa saja yang digunakan. Sementara uses artinya menyangkut bagaimana nasabah memakai produk atau layanan tersebut. Kemudian parameter tersebut dipadukan dengan data-data psikografis, demografis, dan data pendukung lainnya sehingga dapat dimanfaatkan untuk menentukan strategi pemasaran apa yang sesuai untuk nasabah tersebut. Ketiga, lakukan cost and benefit dari masing-masing nasabah dilihat dari penggunaan produk atau layanan yang telah dinikmati, seberapa banyak penggunaan produk atau layanan pada tahun-tahun berikutnya, dan kemungkinan cross selling terhadap produk atau layanan lainnya. Sedangkan dari aspek biaya perlu dilakukan analisa dari acquisition cost, retention cost, serta opportunity cost karena adanya kesempatan yang hilang akibat telah melayani nasabah tersebut. Dan keempat, lakukan interaksi kepada nasabah secara lebih customized. Dengan demikian perusahaan akan lebih mudah untuk menawarkan produk atau layanan sesuai dengan kebutuhan nasabah yang berbeda-beda. Perusahaan dapat memberikan komunikasi pemasaran secara lebih personal dan bagi nasabah akan mendapatkan pengalaman yang lebih menarik dan mendukung proses kepuasan nasabah dalam rangka untuk mewujudkan loyalitas nasabah. Untuk itu perusahaan dapat mendesain sebuah loyalty program untuk mempertahankan nasabah agar tidak berpaling ke pesaing lainnya. CRM lebih merupakan suatu upaya bagaimana mempertahankan nasabah lama, bukan semata-mata hanya mencari nasabah baru melalui acquisition dan fulfillment.
Persaingan bisnis saat ini tidak hanya dapat mengandalkan produk atau layanan semata, didorong dengan semakin ketatnya kompetisi, juga dikarenakan kemajuan informasi teknologi itu sendiri, kebutuhan akan sistem CRM akan semakin terasa dari hari ke hari. Aplikasi CRM dapat dijadikan sebagai decision support system dimana perusahaan tidak lagi direpotkan pada urusan teknis dalam membuat laporan dan menyusun informasi yang dibutuhkan. Seluruh aktivitas CRM tersimpan secara historikal pada database membentuk suatu knowledge base, dan manajemen sebagai pengguna CRM di dalam perusahaan dapat mengambil informasi yang diperlukan. Strategi dan sistem CRM sangat beragam, baik dari sisi kompleksitasnya maupun ruang lingkup, tetapi secara garis besar sistem CRM akan berusaha mendapatkan, meningkatkan, dan mempertahankan nasabah.
Manfaat yang dihasilkan oleh CRM tidak semata-mata memanjakan nasabah, banyak hal positif lain yang dapat terbantu dengan adanya CRM, seperti data nasabah yang masuk berupa pengaduan, pertanyaan atau saran akan membantu dalam meningkatkan kualitas produk atau layanan, selain itu dengan CRM juga dapat mengetahui data historikal nasabah sehingga akan membantu dalam mengambil keputusan, contohnya jika terjadi komplain, atau sebagai reminder jika nasabah ulang tahun atau mengingatkan nasabah jika deposito telah jatuh tempo misalnya.
Salah satu fungsi utama CRM adalah mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan nasabah serta untuk mempermudah proses konsolidasi data dan informasi nasabah saat dibutuhkan oleh unit/divisi yang berbeda. Untuk itu, kita harus menjaga kerahasiaan dan keamanan data nasabah. Kepercayaan nasabah sering kali perlu dibangun melalui proses yang tidak semudah membalikkan telapak tangan, terutama karena kekhawatiran dampak negatif kemajuan teknologi yang serba online dan ketatnya kompetisi bisnis yang mendorong beberapa pihak terkadang tidak mempedulikan etika dalam persaingan mendapatkan (atau bahkan merebut) nasabah.Maka dari itu, meyakinkan nasabah bahwa data mereka aman adalah suatu proses membangun kepercayaan nasabah. Seringkali nasabahmeminta jaminan bahwa data mereka tidak akan dibagikan dan tidak boleh diakses oleh pihak ketiga tanpa izin. Karena itu, sebuah sistem CRM mutlak memerlukan keamanan yang baik.
Namun yang lebih penting lagi keberhasilan implementasi CRM ini tidak semata-mata mengandalkan kemajuan teknologi informasi saja, tetapi juga faktor proses dan prosedur serta faktor manusia. Faktor proses dan prosedur, merupakan pedoman bagi setiap pegawai agar dalam berhubungan langsung dengan nasabah memiliki aturan yang jelas dan bagaimana melayaninya. Faktor manusia meliputi cara berpikir dan pemahaman kita tentang bagaimana melayani nasabah secara benar oleh semua pegawai, selain juga dari sisi pengetahuan dan keterampilan pegawai. Agar tidak menjadi slogan belaka maka harus dikaitkan dengan kinerja pegawai, dimana proses layanan nasabah harus menjadi sistem dan prosedur yang wajib dijalankan oleh semua pegawai.
Intinya keberhasilan dalam mengimplementasikan keberhasilanpenerapan CRM kembali kepada manusianya dan persiapan prosedur yang benar dalam proses pelayanan untuk kepuasan pelanggan dengan harapan akan terwujudnya loyalitas nasabah. Teknologi hanyalah sebagai tools agar implementasi CRM berjalan dengan sukses, meskipun kita tahu bahwa tanpa dukungan teknologi yang memadai akan sulit mengimplementasikan CRM yang komprehensif.Prinsip dasarnya sederhana, yaitu menjaga hubungan yang baik terhadap nasabah. Selamat Bekerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar